NAMA : RIZKI
SILITONGA
NIM : J1A215045
JURUSAN : TEKNOLOGI INDUSTRI
PERTANIAN
MATA
KULIAH : PENDIDIKAN AGAMA
KRISTEN
DOSEN
PEMBIMBING : Pdt. R NAEK SIJABAT, STh. MTh
JUMLAH
KATA :
RINGKASAN
KITAB KISAH PARA RASUL
Penulis dari kitab Kisah Para Rasul adalah Lukas.
Dalam artikelnya Joseph B.Tyson seorang
professor emeritus of religious studies dari sourthern Methodist university
yang berjudul “when and why was the acts
of the apostles written? “. Mengatakan bentangan tahun penulisan dari kitab
kisah Para Rasul adalah sekitar 60M – 150M. Profesor Tyson menambahkan bahwa
ada tiga hal sebagai kemungkinan yang menjadi alasan Lukas ketika dia menuliskan
kitab kisah Para Rasul yaitu:
1. Lukas ingin menuliskan kisah-kisah yang dapat
dipercaya tentang generasi Kristen yang pertama.
2. Lukas ingin menuliskan tentang periode awal
kegerakan Kristen non-yahudi yang berasal dari orang-orang yahudi yang percaya.
3. Lukas ingin mengkonter pendapat-pendapat yang
berbeda dan menyimpang dibandingkan dengan sejarah dan teologi Kristen yang
awal dan sejati.
KARAKTERISTIK DAN KUALITAS PENULISAN
Tulisan
Lukas sangat dipengaruhi oleh kebiasaan dari kaum intelek orang yunani yaitu
dimulai dengan pendahuluan yang penuh hormat disertai dengan alamat penerima
atau kepada siapa tulisan itu ditujukan. Lukas menulis kitab Kisah Para Rasul
juga berdasarka atas keterangan dari saksi mata terdekat dan terpercaya. Dalam
hal ini,dia berperan seperti seorang sejarawan namun mempunyai sikap hati yang
takut akan Tuhan dan tidak sekuler dalam pemikirannya. (band. 2petrus 1:20-21).
Konsistensi Lukas dalam mempersentasikan tulisannya tampak sangat ingin
agar gambaran yang dia berikan sangat objektif,real,tidak mengada-ngada,tetapi
disaksikan oleh orang-orang terdekat termasuk juga oleh dirinya sendiri sebagai
salah satu saksi mata (band.Lukas 1:2 ;kisah1:1)
Karakteristik dan kualitas dari tulisan Lukas di Kitab Kisah Para Rasul
adalah detil, sistematis, dan terperinci. Lukas adalah salah satu dari tiga
konstributor terbesar dari kitab perjanjian baru. Dua konstribusi terbesar
lainnya adalah rasul paulus dan rasul yohanes.
Lukas sangat
peka dengan kondisi kesehatan.dia menggambarkan nya dengan sangat detil. Hal
itu terlihat dari bagaimana dia menjelaskan tentang keringat bercampur darah
ketika Tuhan Yesus berdoa di taman getsemani,tentang perempuan yang sakit
pendarahan dan dalam kitab kisah para rasul yaitu tentang ayah dari gebenur
publius yang menderita sakit demam dan disentri (band. Kisah 8:28).
Dalam kisah-kisah yang dia tulis, Lukas menceritakan
dengan jujur dosa ataupun kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh orang-orang
percaya. Di mulai dari kisah tentang Ananias dan Safira yang berdusta,kemudian
dilanjutkan lagi dengan sungut-sungut yang terjadi di dalam jemaat antara
orang-orang yahudi yang berbahasa ibrani dan yang berbahasa yunani,terus markus
yang kabur,menghilang dan meninggalkan pelayanan yang terkait juga dengan
perselisihan yang terjadi antara paulus dan barnabas. Tulisan Lukas bukanla
tulisan yang berisi pencitraan terhadap jemaat atau orang-orang Kristen tetapi
tentang orang-orang diselamatkan,dikuduskan dan dimuliakan oleh Tuhan.
GARIS BESAR DARIPADA KITAB KISAH PARA RASUL
Secara ringkas,kitab kisah para rasul berisi tentang
bagaiman aroh kudus yang dijanjikan oleh Tuhan Yesus turun,bekerja dan menyertai
gereja sejak awal, mulai dari kelahiran di yerusalem sampai ke ujung bumi.
Kitab kisah para rasul ditutup dengan kisah dimana paulus masih memberitakan
injil kerajaan Allah di roma, yaitu tiga decade setelah kejadiaan istimewa dan
penuh kuasa tersebut.
Karena karakter tulisan Lukas yang sangat
sistematis, maka garis besar daripada kitab kisah para rasul dapat lebih mudah
dibuat apalagi jika kita membuatnya berdasarkan atas perkembangan injil yang
diberitakan oleh murid-murid sebagai saksi kristus (band.kisah 1:8)
Garis besar dari john mac Arthur dalam bukunya the
mac Arthur study bible (mac Arthur 1597)
-
Prolog (1:1-8)
-
Saksi ke yerusalem (1:9-8:3)
-
Saksi ke yudea dan samaria (8:4-12:25)
-
Saksi ke ujung bumi (13 :1-28 :31)
KONTRIBUSI DARI KITAB KISAH PARA RASUL UNTUK TEOLOGI
KRISTEN
Kitab
kisah para rasul menggambarkan tentang cara hidup gereja secara
prinsip,kegiatan-kegiatan penting yang seharusnya kita lakukan,bagaimana gereja
dimulai.tentang jenis-jenis pelayanan dan juga gambaran tentang transisi dari
sejumlah hokum makanan dan hokum ritual di perjanjian lama yang tereliminasi di
perjanjian baru sampai sekarang.
Dari kitab kisah para rasul,kita dapat
memperoleh gambaran tentang kualitas gereja mula-mula di abad pertama dalam hal
hubungan satu sama lain,ketekunan,intensitas,gairah dan semangat mereka didalam
Tuhan.
Melalui
kitab kisah para rasul kita juga dapat melihat bentuk dari kegiatan-kegiatan
yang dilakukan oleh jemaat atau murid-murid kristus di abad yang pertama.
Mereka juga mengadakan komuni dengan cara memecah-mecahkan roti dengan cara
makan bersama dan mendengarkan pengajaran rasul-rasul dengan tekun setiap hari
(band. Kisah 2:46-47).
Kita juga
bisa dapatkan ide tentang small group (klompok kecil) dari kitab kisah para
rasul. Lukas mencatat tentang bagaimana priskila dam akwila membagikan
penjelasan dan pemahaman tentang yesus kepada apolos di rumah mereka (band.
Kisah 18:26 ; roma 16:3-5). Ini adalah salah satu dasar,acuan,inspirasi,
ataupun kesimpulan yang diambil oleh para pemimpin rohani di era ini untuk
membentuk kelompok kecil ataupun house church (gereja rumah) sebagai metode
misi ataupun penginjilan.
Dengan
kualitas dan kemampuan Lukas yang sangat konsisten dalam hal sistematika, maka
tulisannya di kitab kisah para rasul juga dapat menjadi konstribusi yang sangat
penting dan berarti untuk studi alkitab dan teologi yang di berikan gambaran
tentang tahapan perkembangan injil yang terbesar mulai dari yerusalem sampai ke
roma. Seiring dengan penyebaran injil,kita juga dapat mengetahui atau
mendapatkan informasi tentang bagaimana gereja-gereja mulai di buka atau
didirikan mulai dari yerusalem sampai ke tempat-tempat yang jauh seperti
korintus,Galatia,efesus,filipi,kolose dan lain sebagainya.di samping itu kita
dapat memperoleh gambaran tentang latar belakang dari tulisan-tulisa paulus dan
rasul-rasul yang lain kepada gereja-gereja yang ada pada abad tersebut
Kita juga
dapat melihat ada transisi yang terjadi dalam hal pengertian,pemahaman dan
pengajaran seperti soal makan-minum,sunat dan ritual-ritual lainnya. Pada pasal
ke lima belas dari kitab kisah para rasul jelas disebutkan bahwa jemaat sepakat
untuk tidak mengharuskan sunat kepada saudara-saudara non yahudi yang telah
percaya dan beriman kepada Yesus.
Dari kitab
kisah para rasul, kita juga dapat mempelajari tentang manajemen gereja, tentang
jabatan atau peran diaken,majelis, ataupun juga tentang prioritas yang
seharusnya dilakukan oleh pendeta atau penginjil.
Kisah
para rasul juga memberikan gambaran tentang kegiatan-kegiatan inti dan mendasar
yang penting untuk kita lakukan yang terdiri dari doa,komuni,studi alkitab, dan
juga fellowship
KESIMPULAN
Kitab kisah para rasul sangat penting,berharga dan
kaya akan informasi yang kita perlukan sebagai orang percaya. kita juga
mendapatkan gambaran tentang cara hidup gereja secara prinsip,kegiatan-kegiatan
penting yang seharusnya kita lakukan, bagaimana gereja dimulai,tentang
jenis-jenis pelayanan dan juga gambaran transisi dari sejumlah hukum makanan
dan hukum ritual di perjanjian lama yang tereliminasi di perjanjian baru.
Komentar
Posting Komentar