RINGKASAN KITAB INJIL JOHANES
Injil Yohanes
ditulis oleh rasul Yohanes,seorang yang termuda dari para rasul.Dia adalah adik
dari pada rasul Yakobus anak Zebedeus yang pertama mati martir dari para rasul
oleh raja Herodes(kisah para rasul 12:1-19). Injil Yohanes berbeda namun
singkron dari tiga injil sinoptik yang ditulis oleh Matius,Markus,dan Lukas.
Hal inilah yang membuat Injil Yohanes unik dan sangat menarik untuk dipelajari
secara mendalam. Esai ini ditulis sebagai tugas mata kuliah Pendidikan Agama tentang Keilahian
Yesus menurut injil Yohanes. Harapan penulis setelah menulis kepada diri
sendiri maupun kepada pembaca adalah semakin mengenal lebih dalam dan percaya
Ketuhanan Yesus yang datang ke dunia membawa kehidupan yang baru dalam
kehidupan kerohanian kita.
Yohanes dalam Bahasa Ibrani “Ioannes” yang artinya “Tuhan adalah
baik/pemurah” adalah salah satu dari
keduabelas rasul Yesus Kristus. Ia adalah putra dari Zebedeus, dan Ibunya
adalah Salome. Yohanes adalah saudara dari Rasul Yakobus dan
Petrus yang juga termasuk keduabelas rasul ia
termasuk murid Yesus yang paling akrab. Yohanes merupakan seorang nelayan dari Galilea. Keluarga Zebedeus
merupakan keluarga yang cukup kaya dan terpandang. Ia memiliki armada kapal dan
hamba hamba upahan yang bekerja baginya, meskipun begitu Yohanes tidak memiliki
semangat berapi api seperti saudaranya, tetapi memiliki watak yang kalem dan
ksatria, bijaksana dan penuh kasih. Ketika Yohanes dipanggil oleh Yesus supaya
meninggalkan orang tua dan jalanya
(Markus 1: 10-20), Yohanes bersama yakobus saudaranya digelari βοανεργες – boanerges
oleh Yesus. Artinya 'anak-anak guruh'
(Markus 3:17), mungkin karena temperamennya yang menggemuruh, khas orang
Galilea yang penuh vitalitas dan ingin bersegera.Yohanes merupakan murid yang paling muda yang berada
dalam usia dewasa dini pada saat itu. Tuhan
Yesus merubah Yohanes menjadi rasul kasih. Ia menunjukkan manifestasi
kasih Tuhan Yesus dengan tepat. Ia mengenal kasih Yesus dengan sesungguhnya. Dan inilah mengapa
Yohanes disebut “murid yang paling dikasihi Yesus” Dalam semua tulisan atau
surat suratnya yaitu injil Yohannes, Yohanes(1,2,3), dan wahyu dengan jelas ia
menunjukkan pengalaman kasih Tuhan Yesus melalui karya karya-Nya. Pada masa tua
nya, Yohanes di goreng dalam bak minyak mendidih di Roma, tetapi karena Tuhan
masih ingin memakai Yohanes lebih lanjut, maka keajaiban terjadi sehingga
walaupun ia telah digoreng hidup hidup,
ia masih terus hidup. Tetapi akhirnya Yohanes dibuang dan diasingkan ke pulau
Patmos untuk kerja paksa di tambang batubara. Setelah pulang dari tempat itu,
Yohanes melayani dan memimpin jemaat di Efesus. Pada waktu ini dan
ditempat iniah Yohanes mulai menulis injil Yohanes, ketika Efesus mengalami
pertumbuhan gereja yang mulai matang dan timbul kebutuhan akan ajaran yang
lebih lanjut tentang kaidah iman. Waktu
penulisannya diperkirakan terjadi pada tahun 40-140 M. Penemuan-penemuan
arkeologi mengindikasikan Injil Yohanes memuat detail akurat mengenai Bait
Allah di Yerusalem dan lingkungannya sebelum tahun 70 M (misalnya Yohanes 9:7; 10:22-23; 19:13)
yang mendukung bahwa Injil ini ditulis sebelum tahun 70 M, yaitu ketika Bait
Allah dihancurkan.
Yohanes adalah seorang penjala ikan
(Mat 4:21-22), dan seorang yang tidak terpelajar
(Kis 4:13),tetapi ia dipakai oleh Tuhan untuk menuliskan injil yaitu injil
Yohanes dengan tujuan:
1. Supaya kita percaya kepadaYesus Kristus
2. Supaya dengan percaya kepadanya kita
memperoleh kehidupan
Kata “hidup” sering dipakai
dalam injil Yohanes® Yesus pemberi hidup kekal kepada kita kepada
manusia ®Sering
kali dalam injil Yohanes menggunakan kata hidup/kehidupan: maka inijl ini
sering disebut sebagai “Injil Kehidupan”
Jadi tujuan utama:
Pada akhirnya ialah sama
seperti Yesus turun ke dunia, supaya semua orang percaya kepada kepada-Nya, dan
karenanya memperoleh hidup kekal.
Ini berarti: Untuk menguatkan iman para
pengikut Kristus, sekaligus mengajak orang yang belum percaya supaya percaya
kepada Yesus Kristus (pemberi kehidupan ilahi).
Tujuan lain:
Untuk melawan pengikut
Yohanes pembaptis, ® memandang Yohanes pembaptis sebagai guru
mereka.
Untuk menyemangati
orang-orang kristen Yahudi yang sudah dikucil oleh saudara-saudaranya dan
bangsanya.
3. Yesus Kristus
ada dari kekal (Yoh. 16:28), “Aku datang dari Bapa……dan Aku meninggalkan dunia
pula dan pergi kepada Bapa.”
4. Yesus datang untuk milik-Nya (Yoh.
1:11 – 12), “Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang
kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya
diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah.”
5. Penolakan terhadap Dosetisme
(pandangan yang tidak menerima kemanusiaan Yesus).
6. Mengungkapkan bahwa Yudaisme adalah
sistem keagamaan yang tidak memadai karena menolak Mesias yang dijanjikan
(1:11) .
7. Untuk melengkapi berita tentang
kehidupan dan pekerjaan Yesus yang sudah ada pada masa itu dan yang sudah
dinyatakan secara tertulis dalam Injil Sinoptik.
8. Menyajikan hubungan yang sebenarnya
antara Yesus dan Yohanes Pembaptis.
9. Mengkoreksi kesalah-mengertian
eskalotogis atau sakramental.
10. Pandangan bahwa Yohanes sedang melawan Gnostikisme.
11. Teori bahwa Yohanes menghadirkan kekristenan Yunani.
12. Dugaan bahwa Yohanes mengkoreksi pengkultusan Yohanes Pembaptis.
13. Gagasan bahwa Yohanes menangani polemik di antara jemaat.
14. Dugaan bahwa Yohanes mau menyajikan tradisi yang sesuai dengan pemakaian
liturgis.
STRUKTUR DAN ISI INJIL YOHANES
Secara garis besar struktur dan isi Injil Yohanes, dapat
dijabarkan sebagai berikut
- Pembukaan Injil (1:1-18)
- Periode Renungan (1:19-4:54)
- Kesaksian Yohanes (1:19-51)
- Kesaksian Pekerjaan Yesus (2:1-22)
- Kesaksian Perkataan Yesus (2:23--4:54)
- Periode Perdebatan antara Orang yang Percaya dan Tidak
Percaya (5:1-6:71)
- Dinyatakan dalam Perbuatan (5:1-18)
- Dinyatakan dalam Argumentasi (5:19-47)
- Dinyatakan dalam Peragaan (6:1-21)
- Dinyatakan dalam Ajaran (6:22-71)
- Periode Pertentangan antara Orang yang Percaya dan
Tidak Percaya (7:1-11:53)
- Pertentangan dijelaskan pada:
- Sanak Keluarga Yesus (7:1-9)
- Pada Orang Banyak (7:10-52)
- Wanita yang berzinah
(7:53-8:11)
- Kaum Farisi dan Orang Yahudi
(8:12-59)
- Pertentangan digambarkan dalam:
- Peristiwa Orang Buta (9:1-41)
- Ajaran Gembala yang baik
(10:1-21)
- Argumentasi (10:22-42)
- Kebangkitan Lazarus (11:1-53)
- Periode Genting (11:54-12:36a)
- Periode Pertemuan (12:36b-17:26)
- Peneguhan Iman
- Peralihan (12:36b-13:30)
- Pertemuan dengan Para Murid
(13:31-16:33)
- Pertemuan dengan Bapa (17:1-26)
- Periode Pelaksanaan (18:1-20:31)
- Kemenangan atas Ketidakpercayaan
- Pengkhianatan (18:1-27)
- Pengadilan di Hadapan Pilatus
(18:28-19:16)
- Penyaliban (19:38-42)
- Penguburan (19:38-42)
- Kebangkitan (20:1-29)
- Kata Penutup (21:1-25)
- Tanggung Jawab Kepercayaan
Kesuluruhan Tulisan Injil Yohanes merupakan penceritaan Kisah Penjelmaan dan Pelayanan
Yesus bersama Murid Muridnya.
Telah dikatakan bahwa Yesus
datang kedunia adalah untuk menyatakan Kemuliaan BapaNya dan melakukan
pekerjaan dari Allah Bapa. Hal ini dibuktikan dari tanda tanda yang Yesus
nyatakan.
Yohanes juga menuliskan
tentang pernyataan Yesus berkata, 'Aku-lah...' yaitu menekankan keilahian Yesus
sebagai Tuhan yang datang ke dalam dunia untuk memberikan keselamatan kepada
setiap orang yang percaya padaNya .
Yesus datang ke dunia karena Bapa yang telah mengutus Dia. Oleh sebab itu,
Ia mengatakan bahwa segala sesuatu yang
telah Ia lihat dan dengar dari pada Bapa (baik di surga sebelum inkarnasi
maupun selama di dunia melalui persekutuan doa-Nya yang terus menerus dengan
Bapa), itulah yang Ia sampaikan kepada para pendengar-Nya dan murid-murid-Nya).
Ia tidak pernah mencari hormat bagi diri-Nya sendiri, melainkan datang untuk
menyatakan, menghormati, memuliakan, dan melaksanakan kehendak atau tugas Bapa
yang harus Ia selesaikan melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Yohanes
menuliskan ajaran yang diberikan Yesus kepada para pendengarnya:
Sekalipun tujuh tanda yang meyakinkan, tujuh pernyataan
"Aku adalah" yang menakjubkan,
dan tujuh ajaran yang berbobot orang-orang Yahudi menunjukkan penolakan
atas Yesus sebagai Mesias mereka.
KESIMPULAN
Yohanes menyatakan tujuannya untuk tulisannya
dalam Yoh 20:31, yaitu "supaya kamu percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak
Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya."
Naskah kuno Yunani dari Yohanes memakai satu dari dua bentuk waktu untuk kata
Yunani yang diterjemahkan "percaya" (Yoh 20:31): yaitu _aorist
subjunctive_ ("sehingga kamu dapat mulai mempercayai") dan _present
subjunctive_ ("sehingga kamu dapat terus percaya"). Jikalau Yohanes
bermaksud yang pertama, ia menulis untuk meyakinkan orang yang tidak percaya
untuk percaya kepada Tuhan Yesus Kristus dan diselamatkan. Kalau yang kedua,
Yohanes menulis untuk menguatkan dasar iman supaya orang percaya dapat terus
percaya kendatipun ada ajaran palsu, dan dengan demikian masuk dalam
persekutuan penuh dengan Bapa dan Anak (bd. Yoh 17:3). Walaupun kedua tujuan
ini didukung dalam kitab Yohanes, isi dari Injil ini pada umumnya mendukung
yang kedua sebagai tujuan utama.
terima kasih sangat membantu untuk memahami tentang injil Yohanes
BalasHapusterimakasih sangat membantu
BalasHapus